Minyak Zaitun Jenis Apa yang Bisa Diminum dan Apa Bedanya?


Muncul berbagai pertanyaan terkait minyak zaitun jenis apa yang bisa diminum. Pasalnya, banyak tulisan yang ditemukan di internet seputar informasi kesehatan atau bahkan resep masakan dengan hanya menyebut minyak zaitun sebagai formulanya. Ya, toko menawarkan banyak sekali jenis minyak zaitun dengan harga yang berbeda pula, mulai dari pure, light, hingga extra virgin. Lalu, mana yang seharusnya dipilih?
Dibedakan Berdasarkan Proses

Secara umum, minyak zaitun adalah minyak yang diperoleh dari buah yang dihasilkan oleh pohon zaitun. Cukup sederhana dan mudah dipahami. Namun, ada beberapa perbedaan variasi minyak zaitun di pasaran, perbedaan itu bukan berasal dari jenis buah zaitun yang dipakai, melainkan dari proses ekstraksi yang dilakukan oleh produsen. Seperti penambahan bahan, atau tingkat asam oleat pada minyak yang dihasilkan setelah produksi.
Secara kasat mata, bila dilihat, merek minyak zaitun extra virgin warnanya cenderung lebih kental dari berbagai sisi. Sementara jenis minyak zaitun biasa warnanya lebih terang. Namun, perbedaan warna ini bisa berbeda tergantung produknya, tidak bisa digunakan secara mutlak untuk menilai kemurniannya. Minyak zaitun bisa dinilai kemurniannya dari tingkat keasamannya, atau kandungan asam oleat bebas. Jumlah asam oleat bebas dalam minyak zaitun menunjukkan sejauh mana lemak telah terurai menjadi asam lemak.
Jenis Minyak Zaitun untuk Diminum

Extra virgin adalah jenis minyak zaitun yang diekstraksi tanpa proses refinasi dan merupakan kualitas tertinggi yang bisa dibeli. Karena untuk sebuah produk mendapatkan label extra virgin harus memenuhi standar yang cukup spesifik. Jenis ini adalah minyak zaitun yang bisa diminum. Seperti pada produk EVO Zaitun Oil HIU yang bisa dibeli di toko online resmi Herbal Indo Utama.



Tidak seperti minyak zaitun biasanya, extra virgin tidak melalui proses rafinasi, alias tidak diproses dengan campuran bahan kimia atau dipanaskan secara berlebihan. Dari segi warna dan rasa juga lebih kaya dan khas.

Berdasarkan proses pembuatannya, minyak zaitun extra virgin lebih bisa mempertahankan rasa zaitun yang asli, memiliki tingkat asam oleat yang lebih rendah daripada varian minyak zaitun lainnya. Lebih dari itu, minyak ini mengandung lebih banyak vitamin dan mineral yang notabene ditemukan dalam buah zaitun, menghadirkan manfaat dan khasiat yang lebih luas.



Disebut tanpa melalui proses rafinasi, karenya minyak zaitun extra virgin tidak diproduksi dengan bahan kimia atau diubah dengan suhu panas. Hasilnya, produk ini mengandung tidak lebih dari 1% asam oleat dan biasanya memiliki warna yang lebih keemasan. Dengan rasa yang berbeda, tentunya lebih khas.
Bedanya dengan Minyak Zaitun Lain?

Di toko juga ditemukan minyak zaitun yang dilabeli dengan pure olive oil. Jenis tersebut sering disebut juga minyak zaitun biasa. Minyak zaitun ini biasanya adalah hasil campuran antara extra virgin dan minyak zaitun yang melalui proses refinasi. Tentu, kualitasnya lebih rendah, dengan warna yang lebih terang dan rasa netral. Minyaknya biasa hanya digunakan untuk memasak.

Ada juga light olive oil, dari namanya kadang membuat kebingungan. Light dalam label bukan berarti minyak rendah kalori, namun bahasa pemasaran untuk mendeskripsikan bahwa warnanya lebih terang. Minyak ini juga sama, melalui proses refinasi, memiliki rasa yang netral. Namun, titik asapnya lebih tinggi dan biasa digunakan untuk memasak masakan yang butuh panas berlebih, seperti metode memanggang hingga deep-frying.

Walau minyak zaitun extra virgin biasanya dikonsumsi dengan cara diminum, bukan berarti tidak bisa digunakan untuk memasak. Namun, yang perlu diperhatikan adalah titik asapnya, extra virgin memiliki titik asap yang lebih rendah. Untuk penjelasan lebih lanjut, cek artikel seputar memasak dengan minyak zaitun extra virgin.


https://thibbunnabawihiu.com/minyak-zaitun-jenis-apa-yang-bisa-diminum-dan-apa-bedanya/

Komentar